Minggu, 18 Maret 2012

Subhanallah... Kungfu Ternyata Bagian Budaya Muslim China(source:republika)

Ilmu beladiri asli Cina, Kungfu, ternyata telah menjadi bagian dari budaya Muslim negeri tirai bambu itu. Kaum Muslim Cina diketahui terlibat dalam perkembangan dan penyebaran beladiri kung fu.
Komunitas Muslim di Cina turut andil dalam membentuk gerakan dasar kungfu. Sebut saja jurus Tan Tui yang diakui sebagai gerakan khas kungfu Muslim. Gerakan ini awalnya terdiri atas 28 tahap, mengikuti jumlah huruf hijaiyah. Namun, seiring perkembangan jumlah gerakan dasar dilebur menjadi 10.
Jurus ini diciptakan Cha Shangmir, atau biasa disapa Chamir, sehingga sebagian masyarakat menyebut gerakan ini sebagai Cha Chuan yang juga menjadi dasar gerakan wushu kontemporer.
Mayoritas gerakan terdiri atas tinju dan menendang. Gerakan disusun berdasarkan titik pengobatan yang sering digunakan di China. Latihan gerakan secara teratur akan mendatangkan efek baik bagi tubuh. Latihan ini juga bisa membentuk tubuh menjadi lebih lentur dan kuat.
Walaupun dipandang memiliki gerakan kaku, namun Tan Tui berhasil membuktikan kualitasnya. Pada zaman Dinasti Ming sejumlah master kung fu merupakan ahli Tan Tui. Sampai sekarang tan tui masih sering dipraktikkan.
Gerakan kungfu yang diciptakan kaum Muslim Cina ternyata menjadi dasar ilmu kungfu kontemporer.
Pemeritah pada awal pendirian Republik Rakyat Cina, menggunakan gerakan ini untuk melatih bela diri. Alasannya, Muslim adalah kelompok minoritas di Cna. Keberadaannya terisolasi, sehingga memiliki pergerakan yang lebih sedikit dibanding etnis lainnya. Hal ini berimbas pada jurus tinju muslim yang dianggap lebih murni dibanding gaya lain. Tan tui atau Cha chuan kemudian diadopsi menjadi banyak jurus tinju lain.
Beberapa ahli kung fu pada zaman dinasti Ming, memiliki akar gaya tan tui. Kemungkinan, hal ini dikarenakan mereka memiliki akar budaya muslim. Tan tui ini juga menjadi dasar gerakan wushu kontemporer.
Pada zaman dinasti Ming, tan tui dipraktekkan oleh para jiao men. Jiao men adalah seksi khusus beladiri suku Hui. Suku ini mayoritas Muslim, dan menjadi minoritas di negeri tirai bambu tersebut. (Angelfire/Republika).*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar